Bima Sakti harus bisa diperbaiki tiga kekurangan timnas indonesia dalam waktu singkat
Bima Sakti harus bisa diperbaiki tiga kekurangan timnas indonesia dalam waktu singkat.
Tiga kekurangan yang terlihat jelas di laga melawan Timor Leste di lanjutan penyisihan Grup B Piala AFF 2018 kemarin, dinilai Pelatih Timnas Indonsia Bima Sakti harus bisa diperbaiki dalam waktu singkat. Mengingat akhir pekan ini, 17 November 2018, mereka bertanding lagi menghadapi Thailand.
“Menghadapi Thailand, saya masih ada pekerjaan rumah yang harus diperbaiki dalam waktu relatif singkat jelang pertandingan Sabtu nanti. Kelemahan itu terlihat jelas pada saat melawan Timor Leste kemarin, dimana kita masih lemah di pertahanan, organisasi kurang rapi, dan keliatan masih ada mis komunikasi di lapangan,” katanya.
Timnas tidak memiliki waktu banyak untuk persiapan menghadapi laga ketiga penyisihan grup.
Setelah Selasa, 13 November 2018 malam bertanding melawan Timor, keesokan harinya yakni Rabu, 14 November 2018, pukul 16.40 WIB, mereka langsung terbang menuju Thailand dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor GA 864 dari Soekarno-Hatta.
Mengingat laga melawan Thailand ini pertandingan penting dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, maka Bima mengaku tidak ingin eksperimen dalam menentukan komposisi tim nanti. Dia mengaku membutuhkan pemain yang punya pengalaman untuk laga nanti.
Karena itu, rotasi pun sangat mungkin kembali dilakukan oleh mantan jebolan Primavera tersebut.
“Pastinya semua pemain punya kesempatan. Karena laga ini krusial, saya memang butuh pemain yang punya pengalaman. Mereka (pemain berpengalaman) bisa atur ritme permainan dan komunikasi di lapangan, seperti Andik (Vermansah), Bayu (Pradana). Pokoknya mereka yang ikut Piala AFF 2016. Kita akan lihat dalam beberapa hari ke depan,” katanya.
Sebelumnya, di laga pertama melawan Singapura, Bima memilih untuk menurunkan Irfan Jaya dibandingkan Andik. Namun, hasil yang diperoleh tidak begitu bagus. Pasalnya, beberapa pemain muda tidak bisa mengatur emosinya dan justru merugikan Timnas karena berbuah beberapa kartu.
Indonesia membutuhkan kemenangan atau minimal merebut satu poin atas Thailand nanti guna memperlebar peluang ke babak semifinal. Saat ini, Indonesia menempati posisi dua klasemen sementara grup B dengan raihan poin 3. Puncak klasemen tetap di duduki Thailand yang menang produktivitas gol dibandingkan Indonesia dan Filipina yang berada di tempat ketiga.
Dua tahun lalu, Thailand menjadi penyebab kegagalan Indonesia untuk merebut gelar pertamanya di ajang ini. Kekalahan 2-3 membuat Indonesia untuk kali kelima hanya finis sebagai peringkat kedua.
Mengomentari hal tersebut, Andik mengaku bahwa dirinya akan berusaha main maksimal tanpa membabi buta ingin membelaskan “dendam” karena kekalahan dua tahun lalu. Apalagi saat final tersebut, dia tidak bisa bermain karena cedera.
“Gimana caranya besok tidak boleh balas dendam mainnya. Sebaliknya, bagaimana saya bisa bermain membantu rekan-rekan yang lain untuk merebut kemenangan di laga nanti,” ujar Andik.
Tiga kekurangan yang terlihat jelas di laga melawan Timor Leste di lanjutan penyisihan Grup B Piala AFF 2018 kemarin, dinilai Pelatih Timnas Indonsia Bima Sakti harus bisa diperbaiki dalam waktu singkat. Mengingat akhir pekan ini, 17 November 2018, mereka bertanding lagi menghadapi Thailand.
“Menghadapi Thailand, saya masih ada pekerjaan rumah yang harus diperbaiki dalam waktu relatif singkat jelang pertandingan Sabtu nanti. Kelemahan itu terlihat jelas pada saat melawan Timor Leste kemarin, dimana kita masih lemah di pertahanan, organisasi kurang rapi, dan keliatan masih ada mis komunikasi di lapangan,” katanya.
Timnas tidak memiliki waktu banyak untuk persiapan menghadapi laga ketiga penyisihan grup.
Setelah Selasa, 13 November 2018 malam bertanding melawan Timor, keesokan harinya yakni Rabu, 14 November 2018, pukul 16.40 WIB, mereka langsung terbang menuju Thailand dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor GA 864 dari Soekarno-Hatta.
Mengingat laga melawan Thailand ini pertandingan penting dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, maka Bima mengaku tidak ingin eksperimen dalam menentukan komposisi tim nanti. Dia mengaku membutuhkan pemain yang punya pengalaman untuk laga nanti.
Karena itu, rotasi pun sangat mungkin kembali dilakukan oleh mantan jebolan Primavera tersebut.
“Pastinya semua pemain punya kesempatan. Karena laga ini krusial, saya memang butuh pemain yang punya pengalaman. Mereka (pemain berpengalaman) bisa atur ritme permainan dan komunikasi di lapangan, seperti Andik (Vermansah), Bayu (Pradana). Pokoknya mereka yang ikut Piala AFF 2016. Kita akan lihat dalam beberapa hari ke depan,” katanya.
Sebelumnya, di laga pertama melawan Singapura, Bima memilih untuk menurunkan Irfan Jaya dibandingkan Andik. Namun, hasil yang diperoleh tidak begitu bagus. Pasalnya, beberapa pemain muda tidak bisa mengatur emosinya dan justru merugikan Timnas karena berbuah beberapa kartu.
Indonesia membutuhkan kemenangan atau minimal merebut satu poin atas Thailand nanti guna memperlebar peluang ke babak semifinal. Saat ini, Indonesia menempati posisi dua klasemen sementara grup B dengan raihan poin 3. Puncak klasemen tetap di duduki Thailand yang menang produktivitas gol dibandingkan Indonesia dan Filipina yang berada di tempat ketiga.
Dua tahun lalu, Thailand menjadi penyebab kegagalan Indonesia untuk merebut gelar pertamanya di ajang ini. Kekalahan 2-3 membuat Indonesia untuk kali kelima hanya finis sebagai peringkat kedua.
Mengomentari hal tersebut, Andik mengaku bahwa dirinya akan berusaha main maksimal tanpa membabi buta ingin membelaskan “dendam” karena kekalahan dua tahun lalu. Apalagi saat final tersebut, dia tidak bisa bermain karena cedera.
“Gimana caranya besok tidak boleh balas dendam mainnya. Sebaliknya, bagaimana saya bisa bermain membantu rekan-rekan yang lain untuk merebut kemenangan di laga nanti,” ujar Andik.
Komentar
Posting Komentar